Manajemen intraoperatif terdiri dari :
- Monitor pasien
- Monitoring Anda dan sedasi
- Mengkomunikasikan resiko sebelum memulai prosedur
- Memastikan kompetensi yang meliputi :memasukan obat sesuai level anestesi yang diminta,memonitor pasien untuk mempertahankan level anestesinya, memberhentikan anestesi dan menyelamatkan pasien jika mereka masuk ‘terlalu dalam ‘
- Menyiapkan obat-obatan emergenci dan antidotum
- Mempersiapkan efek-efek samping obat (medikacation error)
- Memantau tanda-tanda vital(tekanan darah ,frekuensi denyut jantung dan ritme, frekuensi pernafasan,saturasi oksigen, akses intravena yang adekuat,nyeri)
- Mempertimbangkan pemanfaatan tehnologi untuk tehnik anestesi
- Menggunakan mnemonic:
· Oksigen
· Ventilasi dan vaporisasi
· Review monitor dan peralatan
· Airway
· Breathing
· Circulation
· Drugs
· Awareness
§ Swit check (pasien ,dokterbedah ,proses,dan respons)
8. Awareness anestesi :kasus-kasus di mana pasien bangun di tengah-tengah anestesi (intraoperatif)
- Mengidentifikasi pasien-pasien berisiko
- Perawatan peralatan
- Monitoring pasien
Hal-hal yang perlu diperhatukan untuk mengurangi resiko :
- Mengidentifikasi pasien dan mengkonfirmasi alergi obat yang dimiliki
- Memverifikasi obat sebelum pemberian obat
- Menggunakan perintah verbal terstruktur
- Mengidentifikasi pengguanaan obat-obatan high-alert
Hal-hal lain yang perlu dimonitor secara ketat selama operasi:
- Menstandardisasi preparasi obat-obat yang dilarutkan agar siap digunakan
- Menghindari pelarutan obat dilapangan operasi, pelarutan obat-obat sebisa mungkin digunakan oleh apoteker terdaftar
- Menggunakan hanya larutan premixed
- Klinisidiruang operasi harus mengkomunikasikan semua dosis dengan dokter anestesi dan dokter bedah
- Mengedukasi perawat dan anggota lain yang bekerja di ruang operasi tentang penanganan dan pemberian obat-obat high alert.
- Pengkaji dan menvalidasi kompetensi klinis tentang penggunaan dan pemberian high alert
- Kadar glukosa
- Suhu tubuh
- Penggunaan darah
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari masalah dalam ruang operasi:
- Meminimalkan distraction dan interupsi
- Mencegah trauma benda tajam
b. Keselamatan tehnik
c. Program kontrol pajanan
- Menggunakan zona netral dimana benda-banda tajam ditempatkan tanpa kontak tangan
- Menggunakan tehnik tanpa sentuh
- Menggunakan sarung tangan dua rangkap
- Mempertimbangkan penggunaan sarung tangan anti-robek
- Mengganti sarung tangan bedah secara rutin
- Menggunakan tehnik jahityang mencegah trauma
- Sebisa mungkin menghindari lapangan bedah ketika dokter bedah memotong dan menjahit
- Memakai alas kaki yang terlindung
d. Program edukasi
3. Mencegah tertinggalnya benda-benda didalam luka operasi dengan metode menghitungan alat-alat
4. Menangani spesimen secara benar (meliputi kontainer dan alat pengambilan spesimen, identifikasi spesimen, lebeling, ransportasi spesimen, komunikasi, pembuangan spesimen)
5. Mencegah kebakaran
a. Persiapan pasien
b. Penggunaan alat-alat secara aman
c. Persiapan alat-alat
d. Membatasi bahan–bahan yang mudah terbakar
e. Mengontrol oksigen
f. Membagi tugas diantara anggota tim bedah mengenai pencegahan kebakaran
g. Komunikasi efektif dan kerja tim
h. Merespons bila terjadi kebakaran :
- Bagaimana memadamkan api secepatnya
- Bagaimana menangani pasien
- Bagaimana memindahkan pasien secara aman
- Bagaimana evakuasi ruang operasi secara aman
- Bagaimna mengaktivasi sistem keamanan kebakaran
- Bagaimana mencegah penyebaran asap
- Bagaimana menemukan alat pemadam kebakaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar