Minggu, 23 Februari 2014

Perawatan Kondisi Akhir Kehidupan




  Banyak orang meninggal di rumah sakit dan mungkin telah mendapatkan pengobatan atau  penatalaksanaan yang tidak mereka butuhkan atau inginkan. Sering pasien meninggal secara tidak bermartabat dan mengalami kematian yang traumatik yang dikarenakan staf telah gagal menyadari bahwa pasien tersebut berada dalam kondisi akhir kehidupan. 
  Pasien menjelang akhir kehidupan dan keluarga mereka membutuhkan perawatan yang berfokus pada kebutuhan khusus mereka, yang berbeda satu dengan yang lain. Dalam kondisi tersebut pasien dapat mengalami gejala-gejala, baik yang berkaitan dengan proses penyakitnya, pengobatan kuratif yang dijalani, kondsi tirah baring yang lama atau kondisi lain yang menyertai. Pasien juga mungkin memerlukan bantuan dalam menghadapi masalah psikososial, spiritual, dan kultural yang berkaitan dengan kondisi yang dialami atau dengan proses kematian.  Pengkajian awal dan pengkajian ulang harus mengevaluasi hal-hal berikut sesuai dengan kondisi pasien: Gejala seperti nyeri, mual, muntah, agitasi, retensi sputum dan kesulitan bernapas; Faktor-faktor yang dapat mengurangi atau membuat kambuh gejala fisik; Penanganan gejala saat ini dan respon dari pasieni; Orientasi spiritual pasien dan keluarga, dan keterlibatan kelompok religius tertentu; Kebutuhan dan kekhawatiran spiritual pasien dan keluarga,seperti keputusasaan, penderitaan, perasaan bersalah, atau pemberian maaf; Status psikologis pasien dan keluarga, seperti hubungan keluarga, edukasi lingkungan rumah jika perawatan akan dilakukan di rumah, mekanisme pengendalian dan reaksi pasien dan keluarga terhadap penyakit; Kebutuhan layanan pendukung untuk pasien, keluarga dan pemberi perawatan lainnya; Kebutuhan terhadap pengaturan / tingkat perawatan alternatif yang diperlukan pasien dan keluarga dan Faktor risiko dari orang yang ditinggal, seperti mekanisme pengendalian dari keluarga dan potensi untuk reaksi patologis pada masa berkabung.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar